Debug merupakan salah satu istilah yang sering didengarkan dalam dunia programming. Fungsi debug sangat penting untuk mengetahui pola source code yang dirancang telah benar. Kecepatan untuk proses debug pada masing-masing aplikasi koding sangat bervariasi. Selain bergantung pada jenis software yang digunakan, faktor spesifikasi dari komputer juga menjadi pertimbangan yang penting.
Pada beberapa kasus proses debugging sering membuat CPU pada komputer menjadi panas karena proses yang membutuhkan banyak energi. Karena itu tidak jarang kita mendengar bahwa pagi programmer atau developer spesifikasi komputer sangat penting untuk dipertimbangkan. Spesifikasi komputer tentu membantu lancarnya debug, namun sudah tahukah anda hal-hal seputar debugging? Berikut ini uraian mengenai Pentingnya debugging pada koding.
Pengertian Koding
Asal muasal munculnya istilah debug adalah berasal dari output aplikasi yang dirancang yang terkandang menyertakan bug. Bug adalah peristiwa ketika aplikasi mengalami error, seperti aplikasi yang berhenti tiba-tiba atau tidak berfungsinya tombol tertentu.
Error pada source coding tentunya sangat lazim ditemukan, bahkan hampir dijumpai setiap kali mengolah program. Peristia gagalnya fungsi pada beberapa bagian aplikasi tentu tidak dapat dibiarkan. Hal tersebut akan membuat penggunaan aplikasi terganggu dan proses mobilitas pada fungsi menjadi tidak lancar.
Maka sebelum developer merilis aplikasi terlebih dahulu melakukan proses debug. Proses debug dilakukan untuk mengenal letak error dan jenis error yang terjadi. Proses debug dapat dilakukan beberapa kali hingga error hilang. Namun sebaiknya minimalisir proses debug untuk menghindari kerja ekstra pada CPU.
Jenis-jenis Debug
Umumnya error pada aplikasi terdapat dua macam, yaitu sintaks error dan logic error. Sintaks error adalah jenis kesalahan yang dapat dideteksi oleh software karena berasal dari kesalahan penulisan struktur koding. Sedangkan kesalahan logika jarang dideteksi pada proses debug. Kesalahan logika umumnya berasal dari algoritma developer yang keliru. Seperti penulisan koding sudah benar, namun saat aplikasi diberikan perintah dan tidak menghasilkan alur yang semestinya. Hal ini hanya dapat diatasi oleh developer asli yang mengtahui seluk beluk source code tersebut.
Kesalahn sintaks pada umumnya dapat menimbulkan beberapa macam peringatan error. Berikut ini informasi mengenai jenis error yang mungkin diperoleh saat proses debug untuk pembuatan aplikasi.
1. Devide by Zero
Kesalahan yang muncul karena adanya penggunaan operator matematika yang menghasilkan nilai nol/zero, terutama pada operator pembagian. Kesalahan ini akan membuat proses koding berhenti.
2. Infinite Loop
Kesalahan satu ini cukup sering ditemukan, yaitu kegiatan loping yang tidak berhenti walaupun telah diberikan kondisi tertentu. Kesalahan biasanya datang pada penggunaan looping sehingga proses looping akan terus berlanjut. Untuk mengatasinya maka diperlukan perbaikan pada source code perulangan yang dibuat.
3. Arithmatic Overflow
Bug yang muncul saat hasil perhitungan matematika yang memberikan nilai sangat besar dan melebihi kapasitas yang dapat ditampung oleh sistem.
Kegunaan Proses Debugging
Kegiatan debugging tidak hanya membantu developer untuk menemukan error pada aplikasi. Namun juga dapat untuk membantu meningkatkan kemampuan koding dengan mengenal tools baru. Proses debugging pada setiap jenis software juga menghasilkan error yang berbeda. Namun secara umum kegiatan ini juga dapat membantu untuk meningkatkan kostumisasi CMS yang digunakan bersamaan dengan enviroment.
Bagi developer proses debug juga dapat menjadi jendela pembelajaran karena kita dapat mengetahui fungsi terbaru yang mungkin saja dipasang pada sistem kompiler software. Contoh aplikasi yang sering digunakan untuk debug adalah visual studio, android studio, dan lainnya. demikian penjelasan mengenai Pentingnya debugging pada koding. semoga dapat bermanfaat bagi kawan kawan semua.
Buat kalian yang ingin membuat toko online atau website bisa order ke jasa pembuatan website indramayu